Highlights 08/09/2009

Pesawat Nomad Jatuh
Courtesy: Media Indonesia

Lagi, pesawat militer jatuh. Pesawat Nomad jatuh di Long Bawan, Kalimantan Timur dalam penerbangan patroli rutin dari Tarakan ke Long Bawan dan kembali ke Tarakan.

Ini merupakan keempat kalinya pesawat tipe ini mengalami kecelakaan. Kejadian pertama pada tahun 1987 lalu 1988, 2007, dan 2009. Untuk spesifikasi dan detail mengenai tragedi serupa, klik gambar di atas untuk memperbesar.

——

Insiden Sungai Korea
Courtesy: Media Indonesia

On Monday, 07 September 2009, South Korea protested North Korea for disposing water to a cross-border river that caused six people to be missing, one of them is a child.

——

Pembicaraan Enam Partai
Courtesy: Media Indonesia

Masih seputar Korea Utara tapi saya malas menjelaskannya jadi klik saja gambar di atas untuk informasi lebih lanjut.

——

Perselisihan Boeing VS Airbus
Courtesy: Kontan

World Trading Organisation (WTO) thinks European Union (EU) loan for Airbus is an unfair subsidy. To certain extent, the loan is also violating terms and conditions of “outside aid”. This is the end of a long-standing dispute between US and EU on subsidy for aircraft manufacture.

——

Pengindraan Satelit Musim Tanam
Courtesy: Media Indonesia

Diagram di atas menunjukkan cara kerja pengindraan satelit untuk musim tanam. Semoga saja dapat membantu para petani.

——

Fungsi Sabuk Hijau
Courtesy: Kompas

Green belt , besides muffling tsunami, is also used to reduce global warming.

——

Hak Pengushaan Perairan Pesisir untuk Masyarakat Adat
Courtesy: Kompas

Diagram di atas membahas Hak Pengusahaan Perairan Pesisir untuk Masyarakat Adat. Jangan sampai ada kesalahpahaman terjadi.

Berita Pilihan untuk 28 & 29 Agustus 2009

Apresiasi Terhadap Seni Budaya Rendah
Kompas, 28 Agustus 2009

Kurang, Dukungan pada Seni Budaya
Kompas, 29 Agustus 2009

Nah, salah siapa sekarang kalau budaya kita “diambil” negara lain? Saya menggunakan tanda kutip pada kata ‘diambil’ karena keabsahan pengambilan itu masih diragukan. Untuk apa kita berkoar-koar, marah-marah, saling ledek-meledek di forum-forum dunia maya kalau diatanya masalah seperti ini selalu bersilat lidah, berkilah, dan lain-lain.

Memang, definisi nasionalisme itu rancu.

Di lain sisi, pemerintah sendiri juga gagal dalam menyediakan dana bagi perkembangan dunia seni budaya. Dalam lima tahun pemerintahan yang baru, saya harap ada koordinasi agar satu per satu masalah sosial di Indonesia dapat diselesaikan tanpa adanya masalah dana.

Dana sendiri bukanlah satu-satunya masalah. Gengsi masyarakat dan kebutaan sejarah.

——

Pendidikan - Tanpa Revolusi Bisa Terpuruk
Kompas, 28 Agustus 2009

Satu hal lagi, calon-calon sarjana kita bisa saja mengkandaskan impiannya atau gagal mengaplikasikan apa yang mereka pelajari karena sudah tak sesuai dengan konteks sosial saat ini. Pemerintah harus bisa memberikan jaminan kepada semua pihak agar pendidikan yang diberikan itu membangun dan sebisa mungkin dapat disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi sebuah institusi pendidikan.

Ini supaya institusi-institusi yang kekurangan dana atau minim fasilitas, pelajar-pelajarnya tetap mendapatkan pendidikan berkualitas. Mungkin harus ada penggabungan institusi-institusi (yang lebih kaya dan miskin) atau pun pembagian fasilitas.

——

Emisi Karbon - Indonesia Mampu Sumbang 2,3 Giga Ton Per Tahun
Kompas, 28 Agustus 2009

Saya sangat mendukung program ini supaya terealisasi. Kita sebagai negara dan bangsa Indonesia harus membuktikan kepada dunia bahwa kita bukan hanya contoh demokrasi Asia tetapi juga pelopor di antara negara-negara berkembang dalam bidang lingkungan. Apa lagi ini menyangkut keberlangsungan planet yang kita tinggali ini.

——

Bahasa - Kesaksamaan
Kompas, 28 Agustus 2009 (klik pada gambar untuk memperbesar)

——

Pemetaan Penduduk - Kepadatan Jawa Lampaui Daya Dukung Hutan
Kompas, 28 Agustus 2009

Program transmigrasi mungkin bisa dijadikan solusi. Namun perlu dipertimbangkan pula dampak sosialnya oleh pemerintah. Tentu kita tidak ingin melihat kejadian di mana para transmigran tidak dapat hidup dengan harmonis dengan penduduk lokal di daerah transmigrasi. Masih ingat kerusuhan Sampit? Itu adalah contoh gagalnya pembauran masyarakat.

Mungkin pemerintah perlu merevisi sistem pendidikan agar pembauran masyarakat tetap terjadi dalam praktek nyata. Para transmigran ada baiknya pula diajari tata sosial masyarakat di daerah tujuan dan menindak tegas tindakan-tindakan yang dapat memancing isu-isu SARA.

——

Hasil Kopenhagen Tentukan Nasib Bumi
Kompas, 29 Agustus 2009

——

Bahaya Liputan Teror
Kompas, 28 Agustus 2009

Media kita kebanyakannya memang terlalu sensasionalis. Peringkat acara selalu diutamakan dengan alasan iklan (tapi di depan masyarakat, agar masyarakat lebih tahu kejadian yang terjadi). Apakah liputan itu benar-benar dibutuhkan masyarakat dan mendidik? Analisa yang diberikan pun acakadut. Mungkin Indonesia memerlukan acara seperti Media Watch, sebuah acara yang mengkritik media-media (termasuk kanal yang menayangkan acara tersebut) di Australia supaya mereka jujur dan tidak berlebihan.

——

Peta Tembakau
Kontan, 28 Agustus 2009

Tobacco consumption will kill 6 million people next year due to cancer, heart problems, emphysema and other related diseases.

Masih mau merokok?

——

China Saingi Boeing 737 and Airbus A320
Kontan, 28 Agustus 2009

PT DI, kumasih menunggu proyek N2130 milikmu?

——

Sampah Laut
Kontan, 29 Agustus 2009

On the journey back home to “Pacific Rubbish Bigway”, marine scientists on Thursday (28/08) found plastics that covered the open sea. It was 2700 kilometres long.

——

Waktunya untuk karikatur

Jakartaria 28-08-2009
Kompas, 28 Agustus 2009
Karya: Jitet untuk Jakartaria

Mudik, Jakarta sepi tapi ternyata ada pencinta di kala Jakarta sepi. Sayang, pelitnya minta ampun. Minta dibonceng juga nggak mau.

Oom Pasikom - 29-08-2009
Kompas, 29 Agustus 2009
Karya: GM Sidharta untuk Oom Pasikom

Menyindir Malaysia atau Indonesia nih? Ingat, tahan emosi. Pikr baik-baik duduk perkaranya. Pikirkan juga sejarah yang melatarbelakangi kejadian ini. Bukan sejarah 5-10 tahun terakhir tapi ingat juga zaman Majapahit, Sriwijaya.

Kontan Daily - Harga Sembako Naik
Kontan, 29 Agustus 2009
Karya: Benny Rachmadi

Sembako naik, sudah rutinitas bagi sebagian kalangan. Pemerintah, inikah caramu setelah dikau terpilih kembali? Habis manis sepah dibuang memang.

Kontan Weekly - Sabar..., Tarif Jalan Tol Naik Terus
Kontan Weekly, Minggu III Agustus 2009

Di jalan tol, aspalnya naik atau tarif tolnya yang naik atau dua-duanya? Untung di daerah saya belum ada jalan tol biar katanya salah satu pulau paling berkembang di Indonesia.

——

Sekian Berita Pilihan kali ini. Besok, akan hadir pula Geoweek. Semoga bermanfaat bagi wawasan anda.

Courtesy: Kompas, Kontan

Highlights 22/08/2009

Keong Mas
Courtesy: Kompas

Some facts of slug:
1. It is fast and strong enough to adapt with the surroundings
2. Able to lay eggs even when they are not two year-old
3. One colony of egg consists of more than 400 eggs
4. Generally more than 90 per cent of the eggs hatch
5. The eggs was put on water surface
6. It can survive inside a mud

——

Mendewakan Makan Daging
Courtesy: Kompas

Saya setuju bahwa semakin banyak makan daging maka semakin bergizi tubuh kita. Itu hanyalah salah kaprah. Daging hanyalah penyeimbang dalam porsi makan kita. Ingat 4 Sehat 5 Sempurna. Nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu. Lauk-pauknya tidak mesti daging. Bisa diganti dengan kacang-kacangan, ikan, dan keju (walaupun keju sedikit berbahaya jika terlalu sering dimakan).

Agama tertentu misalnya melarang umatnya untuk memakan daging. Di agama yang saya anut, ada masa-masa tertentu di mana umat dilarang makan daging setiap hari Jumat.

Mengapakah perusahaan tertentu justru mendewakan daging?Alasannya pasti mengejar keuntungan semata. Memang banyak perusahaan di Indonesia yang tidak mempunyai tanggung jawab sosial atau social responsibility. Apakah keuntungan adalah segalanya?

Inilah kesenjangan yang membuat negara berkembang selalu tertinggal dengan negara maju. Hal-hal kecil inilah yang membuat banyak negara berkembang terkesan berjalan di tempat.

——

Elmo Pun Turut Ambil Bagian
Courtesy: Kompas

Sesame Street, acara anak-anak yang sudah melegenda berasal dari negeri Paman Sam. Namun ada yang sedikit unik dalam satu episodenya. Mereka memperkenalkan krisis finansial global pada anak-anak penonton acara tersebut.

Menurut saya, ini adalah siasat yang baik untuk mengajarkan mereka bahwa di masa susah ini sebaiknya jangan banyak mengeluh. Atau bisa saja digunakan untuk mempersiapkan mereka pada krisis-krisis yang akan datang. Kalau sejak dini mereka sudah dipersiapkan untuk menghadapi hal-hal yang buruk, bukan tidak mungkin krisis bisa ditangani lebih cepat.

——

Rekor Bolt
Courtesy: Kontan

Inilah bahasan olahraga pertama di Apa Kabar Bram. Selamat kepada Usain Bolt!

——

Kontan Daily - Menanti Buka Puasa
Courtesy: Kontan

Manis-manis saat pemilu rupanya ada udang di balik batu. Tujuannya adalah kursi kabinet 2009-2014. Sebetulnya, apa yang politikus kita inginkan? Bukankah pekerjaan mereka hanyalah melayani rakyat dan bukan mengejar keinginan fana semata? Apa lagi di saat bulan Ramadhan ini, berharap ditelpon SBY mendapat posisi menteri.

——

Oom Pasikom - 22-08-2009
Courtesy: Kompas

Oom Pasikom kali ini memiliki ilustrasi dan isi yang kurang lebih sama seperti apa yang digambar oleh Benny Rachmadi pekan lalu dalam Highlights 15/08/2009. Bedanya hanyalah yang menyanyikan lagu “Indonesia Raya” kali ini adalah Oom Pasikom dan ada teroris bersiaga di belakangnya. Apa pesan yang ingin disampaikan GM Sidharta?

Highlights 21/08/2009

Kliping Kompas - Sudan
Courtesy: Kompas

For a long time, Sudan faces conflict in Darfur. The conflict was pushed by dissension between the ethnic Arabs and Africans, religious conflict as well as struggle for natural resources such as oil and gas.

This conflict led to the death of many and forced the rest to take refuge elsewhere. As a result, Sudan is excommunicated by the international community.

——

Gaji
Courtesy: Kompas

Topik ini menjadi pembicaraan hangat di Kaskus kemarin. Kata seorang anggota, orang Jakarta tidak memiliki banyak libur. Sementara segmen Pojok di harian Kompas hari ini menyindir bahwa gaji dan pendapatan memiliki makna yang berbeda. Gaji di Jakarta hanya seperlimabelas gaji di Zurich, Swiss.

Yang digunakan sebagai tolok ukur dalam survei kali ini adalah makanan ‘Big Mac’ McDonald’s dan iPod Nano. Data kali ini pun masih menggunakan gaji kotor mengingat pajak penghasilan tiap-tiap negara berbeda. Mungkin kita juga harus mengadakan survei untuk perbandingan gaji antarwilayah di Indonesia.

——

Komitmen Presiden Yudhoyono dalam Pidato Kemenangannya
Courtesy: Kompas

Saya enggan berkomentar banyak karena yang terpenting adalah realisasinya, bukan janjinya.

——

Kiat Mudik
Courtesy: Media Indonesia

Bulan Ramadhan sudah tiba. Saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Semoga tidak hanya satu bulan berbaik hati tapi setahun penuh. Di akhir bulan puasa, banyak dari kita akan mudik ke kampung halaman.

Patuhi aturan-aturan berkendara yang baik dan aman. Bagi yang menggunakan angkutan lainnya seperti kereta api, pesawat, dan bus, pesan tiket jauh-jauh hari sebelum harga semakin naik. Kiat-kiat mudik sudah terangkum pada diagram di atas yang dicetak oleh harian Media Indonesia.

Sekali lagi, selamat berpuasa dan selamat mudik.

——

Kemampuan Bahasa Indonesia Siswa Rendah
Courtesy: Kompas (klik pada gambar untuk memperbesar)

Berita ini cukup membuat saya kaget. Saya memang sudah tidak menuntut ilmu di Indonesia empat tahun belakangan tapi ada kemungkinan saya akan mengambil Ujian Kejar Paket B atau Paket C dalam beberapa tahun ke depan atau bahkan akhir tahun ini.

Apakah sesusah itukah Bahasa Indonesia? Pada ujian Bahasa Indonesia ketika saya masih berada di bangku SD, saya berhasil mendapat nilai 8,8. Bagi saya, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang penting mengingat inilah bahasa yang dapat menyambung lidah 235 juta orang dari latar belakang suku, agama, budaya, dan bahasa yang berbeda.

Pantas saja di Singapura, pelajar Indonesia yang mengambil Bahasa Melayu mendapat peringkat yang bagus ketika menduduki ujian Bahasa Melayu berbanding mengambil ujian Bahasa Indonesia. Kalau saya, justru kebalikannya. Karena inilah bahasa yang sudah saya pelajari sejak kecil. Sejak kecil (era 1990an), hampir setiap malam saya menonton siaran berita yang ditayangkan bersamaan di semua stasiun televisi. Saya juga diperkenalkan dengan program Dunia Dalam Berita.

Di dunia maya ketika berada di luar negeri, saya membaca minimal tiga koran Indonesia dalam format e-paper. Hampir setiap kahir pekan, saya mengunjungi situs web Okezone.com dan Metro TV untuk menonton video berita mereka. Jujur saja, bukan menyombongkan diri, saya juga bisa menunjukkan kesalahan bahasa yang digunakan oleh media elektronik kita dalam penggunaan tata bahasa mulai dari kesalahan kata hingga tanda titik dan koma.

Kalau banyak pelajar mendapat nilai kurang memuaskan, apa bahasa yang mereka pakai selama ini? Ataukah kita yang sering lupa batas antara bahasa baku dan bahasa tidak baku?

——

KPI Umumkan 5 Sinetron Bermasalah
Courtesy: Kompas

Ini lagi. Ada banyak hal yang membuat saya muak menonton televisi Indonesia. Pertama, jam karet. Banyak stasiun televisi memiliki jadwal tayang ngalor ngidul. Janjinya sebuah acara tayang pukul 17.00 akhirnya tayang pukul 17.10 misalnya. Itu pun tanpa permintaan maaf dan hanya ditayangkan dalam ticker atau teks berjalan saja. Jumlah iklan dan jam tayang suatu acara juga sangat tidak proporsional.

Kedua, sinetron dan infotainmen. Infotainmen hanyalah sarana sensasionalisme dan pembunuhan karakter. Isinya hanyalah berita sampah atau junk news. Presenter selalu memanaskan masalah kepada para pemirsa dan tampak agresif dalam membacakan “berita” mereka. Inikah hasil karya jurnalisme terbaik yang bisa dihasilkan oleh wartawan kita? Tahukah anda bahwa wartawan infotainmen adalah salah satu pekerjaan yang paling dibenci calon mertua berdasarkan majalah Jakarta Java Kini? Sinetron juga tidak jauh berbeda. Alur ceritanya nggak karuan.

Contohnya sinetron Cinta dan Anugerah. Bagaimana mungkin Nabila yang meninggalkan rumah Reza berjalan kaki keesokan harinya bisa menyetir mobil padahal mobil itu adalah hadiah dari Reza?

Mungkin stasiun televisi berbobot seperti TVRI harus menayangkan program yang tujuannya menyerang sinetron-sinetron dan program jurnalisme sensasionalis. Seperti apa yang dilakukan Australian Broadcasting Corporation dengan acara Media Watch dan Chaser’s War On Everything.

——

Berkhianat Itu Rasional
Courtesy: Kompas

Jujur saja, siapa yang tidak pernah berkhianat? Saya sendiri pernah. Berkhianat sah-sah saja asalkan demi kebaikan semua daripada demi kepentingan pribadi. Tentu saja pengkhianatan dalam konteks ini berbeda dengan pengkhianatan yang terjadi di kantor-kantor. Kalau itu namanya penjilat, bukan pengkhianat.

——

Karya Budaya Indonesia Berkelas Dunia
Courtesy: Kompas

Satu hal lagi yang patut dibanggakan Indonesia. Warisan budaya ini harus kita gunakan sebaik-baiknya seperti dalam promosi pariwisata dan pengenalan budaya kepada generasi muda. Jangan dibiarkan pengakuan ini hanya menjadi sekadar berita dan pajangan.

——

Bus Gandeng Komodo
Courtesy: Koran Tempo

Bus gandeng sudah menjadi pemandangan biasa di kota-kota utama dunia seperti New York, London, dan Sydney namun masih menjadi barang baru di ibu kota Jakarta. Sudah saatnya peremajaan alat transportasi dilaksanakan mengingat banyak kendaraan umum di Indonesia sudah tidak layak pakai dan tidak ramah lingkungan.

Menurut saya, bus gandeng lebih layak digunakan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Dulu ada juga namanya bus bertingkat di Jakarta pada dekade 1980an. Setelah itu menghilang entah ke mana. Padahal bus bertingkat masih digunakan di London dan Singapura.

——

Jakartaria 21-08-2009
Courtesy: Kompas

“Pak, Jakarta adalah kota terbaik di Asia untuk belajar sabar!