Courtesy: Media Indonesia
Julukan Indonesia sebagai negeri yang rawan gempa nampaknya memang layak untuk disandang. Pasalnya, negara kita ini seringkali digoyang gempa yang tak jarang juga menimbulkan tsunami. Dapat kita lihat pada grafik di atas yang didapat dari harian Media Indonesia (04/09/2009), empat gempa rawan tsunami di kawasan Sumatra. Tiga di antaranya bahkan terjadi sejak zaman penjajahan Belanda dahulu. Bagaimana dengan masa sebelum penjajahan seperti era kerajaan Majapahit atau Sriwijaya? Bisa saja gempa serupa terjadi namun mengingat adanya poor record, kita tidak tahu.
Pulau Jawa hanya memiliki satu fenomena pada tahun 1994 di Banyuwangi, Jawa Timur. Bagaimana pun, grafik di atas menunjukkan bahwa kejadian tersebut berpusat di Samudera Hindia. Empat fenomena di kawasan Nusa Tenggara, satu di Nusa Tenggara Barat (Sumbawa) yang juga kejadian di era kolonial. Tiga lainnya di Nusa Tenggara Timur (diurut berdasarkan waktu kejadian, Sumba, Lomblen, dan Flores).
Kalimantan relatif aman tetapi di Sulawesi, tiga fenomena tercatat. Yang mengkhawatirkan adalah Maluku mengingat Maluku adalah wilayah kepulauan tanpa mainland, tidak seperti kawasan Indonesia lainnya. Dengan kondisi geografis seperti ini, korbannya bisa jauh lebih besar. Tentu saja, kita tidak boleh lupa bahwa kawasan Indonesia timur memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit. Tiga fenomena di Banda (1674, berarti ketika bangsa Eropa baru tiba di Nusantara), Seram (1965), dan Talabo (1998).
Di Papua hanya tercatat satu yakni di Biak pada tahun 1996. Ada lima fenomena yang besar kemungkinan akan berdampak pada kawasan utara Indonesia (Sulawesi, Kepulauan Sangihe Talaud). Fenomena tersebut tercatat di Sangihe, Indonesia (1856), Panay, Filipina (1948), dan Mindanao, Filipina (1897, 1918, 1994).
Fenomena tersebut bisa diantisipasi dengan kesigapan aparat dan kesiapan warga menghadapi bencana di mana pun dan kapan pun.
Courtesy: Media Indonesia
Media Indonesia mengajar kita bagaimana agar rumah kita bisa bertahan saat gempa dan tidak cepat roboh. Klik pada gambar di atas untuk memperbesar dan semoga ini berguna. Dan semoga juga gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat dapat memberikan pelajaran bagi kita agar peristiwa ambruknya rumah bisa dicegah.
Dan saya turut berduka cita atas korban gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat.
——
Courtesy: Kompas (klik pada gambar untuk memperbesar)
Superconducting gravimeter is a tool to measure change in weight or Earth gravity with high sensitivity, in nano Gal. It can catch signal that change Earth’s core activity to periphery activity.
SG monitors signals changing gravity wave that was caused by Earth’s core activity and its effect on surface’s gravity, until visuals of Earth’s dynamics are projected.
It can measure both small and big tremors. SG installed at”Kantor Bakosurtanal Cibinong” since September 2008 could monitor the quake that jolted Gorontalo on December 2008 as well as the Tasikmalaya quake.
——
Courtesy: Kompas
Tidak banyak informasi yang saya dapat dari artikel berita dan juga pada grafik yang diberikan. Jadi kalau anda lebih paham, jangan ragu untuk berbagi.
——
Courtesy: Kompas
Gambar pilihan hari ini adalah foto “Digitalisasi Naskah Kuno” pada harian Kompas (04/09/2009).
——
Courtesy: Kontan
The new oil fields found in Brazil could turn the country as world's main exporter of oil.
In 2007, Brazil found crude oil in the deep sea, about 7000 metres from the ocean's surface. Brazil is now explorating one oil field block that extends to about 800 km in subsalt area.
——
Courtesy: Kontan
US Air Force senior official said that US is preparing designs of fighter jet F-16 to meet the demands of Iraqi Air Force.
France, Russia, China and some other countries agreed to fund billions of dollars to Iraq to protect its airspace after US plan to leave the country in 2011.
Courtesy: Kontan
Masih seputar militer, Malaysia akhirnya memiliki kapal selam pertamanya yang dibuat di Perancis. Kapal selam tersebut dinamakan “Tunku Abdul Rahman” untuk menghormati Perdana Menteri pertama negeri jiran tersebut. Indonesia, sudah saatnya kita upgrade alutsista kapal selam kita. Banyak kapal selam kita sudah pensiun dan yang tersisa pun dikabarkan rusak.
——
Courtesy: Kompas
Strip komik Jakartaria edisi Jumat, 4 September 2009 mengangkat topik petasan. Pedagang petasan tersebut mengklaim bahwa salah satu barang dagangannya memiliki daya ledak sekuat bom ciptaan Noordin M Top. Sayangnya, seorang pria garang mengancam akan melaporkan pedagang petasan itu kepada polisi terkait petasan tersebut. Pedagang tesebut terpaksa menjual rugi barang dagangannya kepada pria tersebut sebagai biaya tutup mulut. Pelajaran apa yang kita petik dari kartun ini?
Strip komik Jakartaria kali ini dibuat oleh Thomdean.