Highlights 12/09/2009

Fullscreen capture 9112009 13525 PM.bmp
Courtesy: Kompas, 11 September 2009

Mahasiswa Indonesia berhasil membuat rumah tahan gempa. Mungkin ini agak terlambat bagi kita untuk menyadari bahwa kita membutuhkannya sejak dulu. Setelah gempa di Kobe pada tahun 1995 yang katanya nyaris meluluhlantahkan seisi kota, pembangunan kota berubah drastis. Semua bangunan dibuat untuk tahan terhadap gempa. Di Singapura yang walaupun jauh dari zona rawan gempa, semua bangunannya tahan gempa karena harus melalui sertifikasi pemerintah. Ini semua pelajaran akibat runtuhnya bangunan New World Hotel di sana pada tahun 1986.

Setidaknya ini akan mengurangi jumlah korban di masa yang akan datang.

——

Fullscreen capture 9112009 13120 PM.bmp
Courtesy: Kompas, 11 September 2009

Jakartaria kemarin mengangkat isu pencemaran udara di Jakarta. Jitet menggambarkan betapa asri dan hijaunya Jakarta di masa lampau. Udaranya pun masih segar dan menyejukkan. Sekarang, Jakarta berubah menjadi rimba beton. Kendaraan bermotor tidak terkendali. Kotanya berasap tebal sampai-sampai yang terlihat hanyalah hitam, putih, dan abu-abu.

Saya yakin masalah ini tidak hanya menimpa Jakarta dan kota metropolitan lainnya di dunia. Bisa saya katakan bahwa kota-kota lain di Indonesia juga mengalami masalah serupa. Ketika mengganyang negara tetangga, nasionalisme kita ada. Namun melihat masalah bangsa yang akan merugikan generasi mendatang yakni polusi, tidak ada yang peduli.

——

Fullscreen capture 9122009 100249 AM.bmp
Courtesy: Kontan, 12 September 2009

Benny Rachmadi di harian Kontan menggambarkan gegap-gempita Bali dalam menyambut bintang Hollywood, Julia Roberts. Bung Benny pun benar dalam penggunaan kata ‘silakan’, yang kerap kali kita tulis sebagai ‘silahkan’.

Yang masih membuat saya garuk-garuk kepala adalah apa yang ingin Bung Benny nyatakan di kartun ini. Apakah ingin menggambarkan orang Bali yang jauh lebih ramah kepada turis asing dibanding turis lokal (diluahkan dalam buku ‘Benny & Mice Lost in Bali)? Ataukah ingin menyelamatkan aset budaya Bali? Atau yang lain lagi?

——

Fullscreen capture 9122009 101416 AM.bmp
Courtesy: Kompas, 12 September 2009

GM Sidharta dengan Oom Pasikomnya mengangkat nasib korban gempa bumi di Tasikmalaya yang nasibnya semakin jauh dari kebangkitan. Tidak ada yang berniat mengulur tangan mereka. Kalau pun ada pasti tidak sebanding dengan Tragedi Situ Gintung atau tidak seimbang dengan jumlah warga yang membutuhkan. Warga tinggal berdesakan di tenda darurat sementara puing-puing bangunan nyaris tak tersentuh. Lagi-lagi kita termakan buaian janji poliTIKUS.

Highlights 04/09/09

Lokasi Gempa yang Timbulkan Tsunami
Courtesy: Media Indonesia

Julukan Indonesia sebagai negeri yang rawan gempa nampaknya memang layak untuk disandang. Pasalnya, negara kita ini seringkali digoyang gempa yang tak jarang juga menimbulkan tsunami. Dapat kita lihat pada grafik di atas yang didapat dari harian Media Indonesia (04/09/2009), empat gempa rawan tsunami di kawasan Sumatra. Tiga di antaranya bahkan terjadi sejak zaman penjajahan Belanda dahulu. Bagaimana dengan masa sebelum penjajahan seperti era kerajaan Majapahit atau Sriwijaya? Bisa saja gempa serupa terjadi namun mengingat adanya poor record, kita tidak tahu.

Pulau Jawa hanya memiliki satu fenomena pada tahun 1994 di Banyuwangi, Jawa Timur. Bagaimana pun, grafik di atas menunjukkan bahwa kejadian tersebut berpusat di Samudera Hindia. Empat fenomena di kawasan Nusa Tenggara, satu di Nusa Tenggara Barat (Sumbawa) yang juga kejadian di era kolonial. Tiga lainnya di Nusa Tenggara Timur (diurut berdasarkan waktu kejadian, Sumba, Lomblen, dan Flores).

Kalimantan relatif aman tetapi di Sulawesi, tiga fenomena tercatat. Yang mengkhawatirkan adalah Maluku mengingat Maluku adalah wilayah kepulauan tanpa mainland, tidak seperti kawasan Indonesia lainnya. Dengan kondisi geografis seperti ini, korbannya bisa jauh lebih besar. Tentu saja, kita tidak boleh lupa bahwa kawasan Indonesia timur memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit. Tiga fenomena di Banda (1674, berarti ketika bangsa Eropa baru tiba di Nusantara), Seram (1965), dan Talabo (1998).

Di Papua hanya tercatat satu yakni di Biak pada tahun 1996. Ada lima fenomena yang besar kemungkinan akan berdampak pada kawasan utara Indonesia (Sulawesi, Kepulauan Sangihe Talaud). Fenomena tersebut tercatat di Sangihe, Indonesia (1856), Panay, Filipina (1948), dan Mindanao, Filipina (1897, 1918, 1994).

Fenomena tersebut bisa diantisipasi dengan kesigapan aparat dan kesiapan warga menghadapi bencana di mana pun dan kapan pun.

Rumah Tembok Aman Gempa
Courtesy: Media Indonesia

Media Indonesia mengajar kita bagaimana agar rumah kita bisa bertahan saat gempa dan tidak cepat roboh. Klik pada gambar di atas untuk memperbesar dan semoga ini berguna. Dan semoga juga gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat dapat memberikan pelajaran bagi kita agar peristiwa ambruknya rumah bisa dicegah.

Dan saya turut berduka cita atas korban gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat.

——

Superconducting Gravimeter
Courtesy: Kompas (klik pada gambar untuk memperbesar)

Superconducting gravimeter is a tool to measure change in weight or Earth gravity with high sensitivity, in nano Gal. It can catch signal that change Earth’s core activity to periphery activity.

SG monitors signals changing gravity wave that was caused by Earth’s core activity and its effect on surface’s gravity, until visuals of Earth’s dynamics are projected.

It can measure both small and big tremors. SG installed at”Kantor Bakosurtanal Cibinong” since September 2008 could monitor the quake that jolted Gorontalo on December 2008 as well as the Tasikmalaya quake.

——

Indeks Kemudahan Berusaha 2009 dari Bank Dunia
Courtesy: Kompas

Tidak banyak informasi yang saya dapat dari artikel berita dan juga pada grafik yang diberikan. Jadi kalau anda lebih paham, jangan ragu untuk berbagi.

——

Digitalisasi Naskah Kuno
Courtesy: Kompas

Gambar pilihan hari ini adalah foto “Digitalisasi Naskah Kuno” pada harian Kompas (04/09/2009).

——

Temuan Cadangan Minyak Raksasa
Courtesy: Kontan

The new oil fields found in Brazil could turn the country as world's main exporter of oil.

In 2007, Brazil found crude oil in the deep sea, about 7000 metres from the ocean's surface. Brazil is now explorating one oil field block that extends to about 800 km in subsalt area.

——

F-16 Fighting Falcon
Courtesy: Kontan

US Air Force senior official said that US is preparing designs of fighter jet F-16 to meet the demands of Iraqi Air Force.

France, Russia, China and some other countries agreed to fund billions of dollars to Iraq to protect its airspace after US plan to leave the country in 2011.

Kapal Selam Pertama Malaysia
Courtesy: Kontan

Masih seputar militer, Malaysia akhirnya memiliki kapal selam pertamanya yang dibuat di Perancis. Kapal selam tersebut dinamakan “Tunku Abdul Rahman” untuk menghormati Perdana Menteri pertama negeri jiran tersebut. Indonesia, sudah saatnya kita upgrade alutsista kapal selam kita. Banyak kapal selam kita sudah pensiun dan yang tersisa pun dikabarkan rusak.

——

Jakartaria 090904
Courtesy: Kompas

Strip komik Jakartaria edisi Jumat, 4 September 2009 mengangkat topik petasan. Pedagang petasan tersebut mengklaim bahwa salah satu barang dagangannya memiliki daya ledak sekuat bom ciptaan Noordin M Top. Sayangnya, seorang pria garang mengancam akan melaporkan pedagang petasan itu kepada polisi terkait petasan tersebut. Pedagang tesebut terpaksa menjual rugi barang dagangannya kepada pria tersebut sebagai biaya tutup mulut. Pelajaran apa yang kita petik dari kartun ini?

Strip komik Jakartaria kali ini dibuat oleh Thomdean.

Highlights (14/08/2009)

Inovasi - Motion Capture Bisa untuk Berbagai Keperluan
Courtesy: Kompas (klik pada gambar untuk memperbesar)

Seperti yang kita dapat pelajari dari artikel di atas, motion capture tidak hanya berfungsi untuk pembuatan animasi semata tetapi juga mengetahui gerak tari dan olah raga. Hal ini sangatlah baik agar para calon atlet kita dapat mempelajari apa yang membuat para pendahulu mereka seperti Liem Swie King dapat berjaya dalam bidang olah raga dan membawa nama bangsa. Tentu saja, ini hanya akan dapat dicapai jikalau ada niat yang kuat dan kemauan untuk membawa kembali kejayaan masa lampau.

——

Kliping MI - Perbandingan Rasio Utang terhadap Ekspor Bersih
Courtesy: Media Indonesia

Diurut rasio utang terhadap ekspor bersih (net export) terendah ke tertinggi:
1. Singapura 6%
2. Hong Kong 15%
3. Malaysia 23%
4. China 25%
5. Vietnam 29%
6. Thailand 30%
7. Taiwan 33%
8. India 49%
9. Korea Selatan 51%
10. Filipina 79%
11. Indonesia 85%

Jujur saja, saya tidak banyak mengerti mengenai dunia bisnis namun di pelajaran akuntansi di sekolah, saya diajarkan hal-hal mengenai rasio dagang.

Kalau berdasarkan apa yang saya mengerti, ini berarti rasio ini akan berbentuk seperti utang (suatu negara) dibagi net export dikali 100%.

Dengan rumus seperti itu, ini menunjukkan bahwa 85% dari ekspor bersih Indonesia digunakan untuk membayar utang luar negeri sementara 15% sisanya baru digunakan untuk APBN (subsidi negara, perbaikan infrastruktur, dan peningkatan mutu dan pelayanan fasilitas negara). Dengan begitu, dapat dimengerti bahwa pendapatan negara untuk APBN tentunya sangat kecil mengingat sebagian besar dari pendapatan itu digunakan untuk melunasi utang negara.

Hal ini amatlah menyedihkan mengingat ada banyak hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya tetapi di sisi lain minim anggaran. Dari 15% yang tersisa pastinya masih ada persenan yang akan digelapkan. Semakin menderitalah rakyat yang membutuhkan pelayanan negara.

Pemerintah haruslah mengurangi utang dan dengan segera melunasinya. Yang disayangkan, kebanyakan utang itu adalah utang milik swasta dan pemerintah yang ditumbalkan.

——

Jakartaria 14-08-2009
Courtesy: Kompas (klik pada gambar untuk memperbesar)

Menjelang Hari Kemerdekaan negara tercinta yang ke-64, salah satu strip komik di harian Kompas yang terbit setiap hari Jumat, Jakartaria, mengusung tema kemerdekaan.

Pada kotak pertama, dapat kita mengerti bahwa seorang lansia memberikan hadiah kepada seorang wanita muda dan pria. Di kotak kedua, kedua penerima hadiah itu penasaran dengan hadiah yang diberikan orang tua tadi dan ternyata setelah dibuka mereka mendapatkan bendera merah putih.

Dengan kata lain, komik pendek ini ingin mengingatkan generasi penerus bangsa bahwa sudah saatnya yang tua memberikan tampuk pergerakan bangsa dan negara kepada yang muda. Hal ini mengingat masih banyak orang muda yang dipandang remeh oleh generasi sebelumnya. Rawatlah negara kita tercinta supaya semakin maju dan juga semakin baik keadaannya dari hari ke hari. Semoga Indonesia bisa menjadi panutan dunia lagi.

Selamat Hari Kemerdekaan, Indonesia!

——

Iklan Teh Botol Sosro
Sebuah printscreen saat sedang membaca e-paper Kompas

“Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”

Slogan itu pasti teringat jelas di benak sebagian besar dari kita. Tujuh patah perkataan itulah yang dijadikan jargon Sosro untuk mempromosikan produk Teh Botol Sosro mereka yang sudah terkenal sejak lama.

Kemarin, saya berhadapan dengan ujian pemantapan praktek untuk mata pelajaran Sains (Fisika/Kimia). Berhubung saya mendapat shift pertama, alhasil setelah praktek selesai pada sekitar pukul 9.40 saya dikunci di dalam sebuah ruangan dan ponsel saya disita. Alasannya, supaya saya bungkam terhadap pelajar-pelajar yang berada pada shift berikutnya.

Mengetahui kejadian ini akan terjadi, saya mempersiapkan sekotak kecil minuman (250 ml) berjaga-jaga siapa tahu saya kehausan ketika harus menunggu “waktu pembebasan”. Kotak kecil itu tak lain dan tak bukan kalau Teh Botol Sosro, versi kotak kecil. Malam sebelum ujian praktek, saya masukkan “Teh Kotak Sosro” saya, dibeli sewaktu ada pagelaran Enchanting Indonesia 2009, ke dalam kulkas di rumah kost.

Pagi harinya saya keluarkan “Teh Kotak Sosro” dari kulkas sekitar pukul 6.30. Sudah saya duga sebelumnya bahwa minuman saya itu pasti akan kehilangan “dinginnya” sewaktu dikonsumsi. Betul saja, semasa karantina saya sudah merasakan bahwa minuman saya itu sudah tidak dingin. Tetapi tidak apa-apa asalkan masih ada sesuatu yang bisa dikonsumsi sembari menunggu.

Teman saya, seorang murid yang berasal dari Afrika Selatan bertanya, apa rasa minuman yang saya minum. Saya tawarkan saja minuman itu padanya.

Tanggapannya, orang Indonesia sungguh beruntung memiliki minuman seenak “Teh Botol Sosro”. Indonesia, you did it again!

Melihat iklan Teh Botol seperti yang di atas, saya berpikir kenapa tidak saya belikan saja kotak besar “Teh Botol Sosro” pada teman saya.

Highlights 07/08/2009

Inovasi - Meraup Listrik dari Pasang-Surut Laut
Courtesy: Kompas (please click to zoom in)

Moon gravity causes wave tides . The continuous phenomenon produces sea currents. Now, the phenomenon is used to propel turbine that generates electricity by a group of students from Bandung Institute of Technology (ITB), incorporated on T-Files team.

According to the Ministry of Energy and Natural Resources, the renewable energy potential from the wave tide phenomenon could generate electricity up to 240,000 megawatt. However, the discharged installation has not generated much electricity yet.

ITB T-Files team leader, Nurana Indah Paramita, said the key to the turbine development is on the utilisation of the turbine’s flipper aerodynamics. The turbine’s condition should also be prepared to handle strong currents.

————

Kliping MI - Peringatan ke-64 Bom Atom di Hiroshima
Courtesy: Media Indonesia (please click to zoom in)

Atomic bombs were used to end the Pacific War and to begin the Cold War

Enola Gay
B-29 Superfortress is categorised as no 97 bomber that was commandeered by Col Paul Tibbets

Little Boy
Uranium bomb equal to 13 kilotonnes of TNT

Hiroshima Bombing Chronology
1945

April 27 – Four possible Japanese cities targets: Kyoto, Hiroshima, Koikura and Niigata
Since Kyoto has historical values, the target was diverted to Nagasaki

June 14 – Franck Committee reported: The bomb should be used to warn Japan before attacking civilians
Robert Oppenheimer, Manhattan Project director, declined the report and argued, “We see there is no other alternatives for the military.”

July 7 – US President Harry Truman left Postdam Conference then met British PM Winston Churchill, Soviet leader Joseph Stalin to discuss post-war Europe and ending the Pacific War

July 16 – First atomic bomb tryout in New Mexico, USA

July 21 – Truman agreed the usage of atomic bomb in Japan

July 26 – Postdam Declaration called on Japan to declare ‘surrender without conditions’ or face ‘immediate destruction’

July 28 – Japan declined the Postdam Declaration

August 6 – ‘Little Boy’ exploded in Hiroshima

——

Deep condolences to the victim of the atomic bombings in Hiroshima and Nagasaki. One of the cities pushed the world to stop using nuclear weapons by 2020.

————

Kliping Republika - Ancaman Bagi Afghanistan
Courtesy: Republika; the map is as of April 23, 2009

Threat to Afghanistan

Almost half of Afghanistan has a high chance of being attacked by the Talibans and other separatist groups. An Afghanistan govt secret map that was obtained by Reuters showed that 136 of 356 districts in Afghanistan are high-risk areas. Afghanistan govt said the areas are under the enemy’s control.

————

Kliping Republika - Kapal Selam Rusia
Courtesy: Republika

Russian Submarines

Two Russian nuclear-powered attacker ships patronised off US eastern coast. The mission is the first in a decade.

Akula Submarine
Class: 971 (nuclear-powered)
Weight: 5700 – 7900 tonnes
Speed: 20 – 35 knot
Crew: 62
Artillery: rudals, torpedoes

Akula is NATO’s code for Nerpa submarines which began operation since mid 1980s.

——

Hope it’s not the beginning of World War III

————

Kliping Republika - Lawatan Hillary ke Afrika
Courtesy: Republika

US Foreign Minister Hillary Clinton began her seven African nations visit on Tuesday (04/08). Among her missions, eradication of corruptions and increasing trades in the middle of China’s rising influence there.

Aug 04 – Kenya
Aug 06 – South Africa
Aug 09 – Angola; Democratic Republic of Congo
Aug 10 – Nigeria
Aug 12 – Liberia
Aug 13 – Cape Verde

————

Kliping MI - Infrastruktur Indonesia
Courtesy: Media Indonesia

Indonesia’s Infrastructure

Bad Infrastructures in Regional Territories
Public lamps – 38%
Pipe water – 34%
Districts roads – 33%
Electricity – 28%
Telecommunication networks – 19%

Budget Allocated for Infrastructures (in billion rupiahs)
2005 – 25.2
2006 – 33.3
2007 – 43
2008 – 54.6
2009 – 68.6

Infrastructure Ranks in Southeast Asia
1. Singapore (5th world position; the mark is 5.53)
2. Malaysia (21st world position; the mark is 5.04)
3. Thailand (34th world position; the mark is 4.60)
4. Indonesia (55th world position; the mark is 4.25)
5. Vietnam (70th world position; the mark is 4.10)
6. Philippines (71st world position; the mark is 4.09)
7. Cambodia (109th world position; the mark is 3.53)
8. Timor Leste (129th world position; the mark is 3.15)

No data available for Brunei, Laos and Myanmar

————

Target MDGs Tahun 2015
Courtesy: Kompas

Semoga dapat tercapai sebelum tahun 2015 (kurang dari enam tahun dari sekarang)

————

Perkembangan Penduduk Indonesia
Courtesy: Kompas

Kita dapat melihat bahwa sebelum era revolusi industri pada akhir abad ke-18, pertumbuhan penduduk Indonesia sangat perlahan yakni 4 juta per 100 tahun. Dari abad 19 menuju abad 20, dapat kita lihat bahwa penduduk Indonesia tumbuh lebih dari 100 persen. Pada zaman penjajahan Belanda, sensus yang dilakukan pemerintahan kolonial pada tahun 1930an menunjukkan bahwa penduduk Indonesia mencapai sekitar 60 juta. Dan ketika sensus pertama semenjak Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1971, menunjukkan bahwa penduduk Indonesia sudah berada di atas 100 juta.

Untung saja, suksesnya program ‘Keluarga Berencana’ (KB) dapat mencegah lahirnya 80 juta orang di awal abad 21. Kalau tidak, bisa kita bayangkan bencana kelaparan dan kelangkaan pangan di berbagai daerah. Hingga tahun 2009, 100 juta kelahiran dapat dicegah. Seterusnya, diharapkan program ‘Keluarga Berencana’ dapat diteruskan agar penduduk Indonesia tidak dengan cepat membludak.

————

Permohonan Maaf Garuda Indonesia
Iklan Garuda Indonesia di salah satu media cetak (Republika)

Ada apa sebetulnya dan bagaimana duduk perkara masalah ini? Berapa banyak penumpang terlantar? Sebuah itikad baik dari Garuda Indonesia dan semoga masalah ini dapat terselesaikan dengan cara kekeluargaan. Baik operator maupun penumpang harus bekerjasama dan jangan memperumit atau memperbesar masalahnya.

————

Surat Pembaca - Tarif Gelap di BPN
Courtesy: Kompas

Domisili Indonesia saya adalah Denpasar, Bali dan bagi kalangan notaris di Denpasar sudah menjadi rahasia umum bahwa praktik sogok-menyogok terjadi di kantor BPN Denpasar. Salah seorang notaris Denpasar, namanya tidak akan saya sebutkan, pernah mengeluh kepada saya bahwa sekalipun KPK sudah menggencarkan operasi pemberantasan korupsi, ‘tikus-tikus’ masih saja bergentayangan di BPN.

Notaris itu bahkan kesal jika terpaksa menyogok petugas di sana. Bukan karena uang tapi karena mentalitas petugas BPN yang benar-benar tidak punya muka.

Jika tidak ada aral melintang, sekitar 11 hingga 13 tahun dari sekarang saya akan menjadi notaris yang berdomisili di Denpasar. Saya harap masalah sogok-menyogok di BPN dapat dientaskan. Akankah budaya suap anda turunkan kepada generasi berikutnya? Lalu untuk apa ada pelajaran anti-korupsi di sekolah-sekolah?

Pantas saja ada berbagai upaya untuk melemahkan KPK.

————

Indonesia - Indah dan Menakjubkan
Iklan promosi pariwisata Indonesia di media cetak (Media Indonesia)

Menurut saya, iklan ini cukup menarik. Pertama, daerah yang dipromosikan adalah daerah terpencil yang cukup terkenal. Gambar yang dipilih pun cukup menggoda dengan sedikit fasilitas, menunjukkan ‘kepolosan’ kawasan Raja Ampat.

Kedua, pengetahuan geografi dan biota laut turut diperkenalkan dengan kata-kata yang mudah dimengerti.

Menurut saya, masih ada banyak daerah tujuan lainnya yang bisa dipromosikan seperti Danau Kelimutu (yang sempat digunakan sebagai desain pada pecahan mata uang 5000 rupiah), desa-desa wisata, kota-kota tua seperti Probolinggo yang dapat digunakan untuk menarik wisatawan mancanegara.

Setidaknya, ini adalah langkah awal menuju arah yang lebih baik bagi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Highlight for 29/05/2009

Inovasi - Notulis yang Pintar
Courtesy: BPPT (Indonesian Technology Board of Study and Application) and Kompas

The Smart Notulis
A fast and accurate notulis becomes the purpose of computer programme development called “Linux untuk Lisan” or Linux for Oral in English also known as LiSan which is used for monographing purposes. This programme was developed by Pusat Sumber Open Source Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT research team.

Intensive researches was conducted between September 2008 to March 2009. The team has yielded a prototype of the smart notulis.
The team consists of Oskar Riandi, Teduh Uliniansyah and Agung Santosa.

All speech and audio in Indonesian language (Bahasa Indonesia) could be detected by LiSan programme and in a few moments, it could be turned into written piece. Hence, there is no need to take the pain of listening in a meeting and jotting it down.

International research organisations actually has already developed the technology, such as Speech Lion, PerlBox and Gvoice. It even has been commercialised that is available in the market such as IBMViaVoice. But, it uses the English as its medium.

LiSan is for audios translated into written Indonesian language (Bahasa Indonesia). Notula that is used in a meeting or conference sometimes is as important as the outcome of the meeting.

Notula is a Latin word and it means little mark in English however in this context, notula refers to the action of jotting down notes during a meeting or conference and notulis refers to the person in charge of notula.

Kliping - Laporan Hak Asasi Manusia 2009
Courtesy: Kontan, Reuters

2009 Human Rights Report
Global economic slowdown has worsened human rights abuses and even shifted global attention from violence.

Some examples of human rights abuses:
1. Death executions without trial
– 35% in the whole world, 47% in G20 countries
2. Torture during interrogation (for example, beating and slapping)
– 50% in the whole world, 79% in G20 countries
3. Unfair arbitration
– 32% in the whole world, 47% in G20 countries
4. Putting people under detention without trial or any accusations
– 57% in the whole world, 74% in G20 countries

No. of countries which:
– Limiting freedom of expression: 81
– Torturing or killing their own people who returned to their homeland after looking for asylum overseas: 27
– Jailing those who have different thinking (from the government): 50
– Chasing away certain tribes or race of people: 24